Gambar 1.0 |
Senin, 18 Juni 2012
Kamis, 07 Juni 2012
Materi Konsep dan Prinsip Analisis
1. Teknik komunikasi
Komunikasi
adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain
untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku,
baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media.
TEKNIK KOMUNIKASI
- Mengawali Proses
Gause
dan Weinberg [GAU89] menyarankan agar analis memulainya dengan
mengajukan pertanyaan bebas konteks, dimana pertanyaan tersebut berfokus
pada pelanggan, tujuan keseluruhan, dan keuntungan.
Contoh:
- Siapa di balik permintaan untuk pekerjaan ini?
- Apa keuntungan ekonomi dari pemecahan yang berhasil?
- Rangkaian pertanyaan berikutnya memungkinakan analis mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai masalah dan pelanggan, untuk menyatakan persepsinya terhadap suatu pemecahan.
Contoh:
- Masalah apakah yang akan diselesaikan oleh pemecahan ini?
- Dapatkah anda memperlihatkan kepada saya atau menjelaskan lingkungan dimana pemecahan tersebut akan digunakan?
Rangkaian pertanyaan berikutnya berfokus pada efektifitas pertemuan. [GAU89] memberikan contohnya sebagai berikut:
- Apakah ada orang lain yang dapat memberikan informasi tambahan?
- Apakah ada hal lain yang harus saya tanyakan kepada anda?
Pertanayan-pertanyaan
tersebut akan membantu anda mengawali komunikasi yang perlu untuk
berhasilnya analisis. Pada dasarnya sesi tanya jawab seharusnya
digunakan pada pertemuan pertama dan kemudian diganti dengan format yang
mengkombinasikan lemen-elemen pemecahan masalah, negosiasi, dan
spesifikasi
- Teknik Spesifikasi Aplikasi yang Terfasilitasi
Adanya
teknik pendekatan spesifikasi aplikasi yang teratasi / facilitated
aplication spesification techniques (FAST) dapat mendorong munculnya tim
gabungan antara pengembang dan pelanggan yang bekerjasama untuk
mengidentifikasimasalah, mengusulkan elemen pemecahan, menegosiasi
pendekatan yang berbeda, dan mengkhususkan rangkaian pemecahan awal
[ZAH90].Banyak pendekatan yang berbeda terhadap FAST telah diusulkan.
Masing-masing pendekatan menggunakan skenario yang sangat berbeda,
tetapi semuanya menerapkan beberapa variasi tuntutan dasar seperti:
Pertemuan dilakukan di sisi netral dan dihadiri baik oleh pengembang
maupun pelanggan. Aturan main untuk persiapan dan partisipasi dibuat.
Sebuah mekanisme definisi (dapat merupakan sebuah lembar
kerja, diagram flip, stiker dinding, atau papan tembok) digunakan. FAST
bukanlah obat bagi masalah yang dihadapi dalam pengumpulan awal
berbagai persyaratan, tetapi pendekatan tim memberikan keuntungan dari
banyak sudut pandang, diskusi sesaat, dan penyaringan, serta merupakan
langkah maju konkrit ke arah pengembangan spesifikasi.
- Penyebaran Fungsi Kualitas
Disebut
juga Quality function deployment (QFD) adalah teknik manajemen
kualitas yang menerjemahkan kebutuhan pelanggan ke dalam persyaratan
teknis bagi perangkat lunak.
QFD mengidentifikasi 3 persyaratan [ZUL92] yaitu:
- Persyaratan normal:
- Sasaran dan
- tujuan dinyatakan bagi sebuah produk atau sistem selama pertemuan dengan pelanggan.
Bila persyaratan ini ada, maka pelanggan akan menjadi puas.
Contoh : tipe tampilan grafis yang diminta, dan tingkat kerja yang didefinisikan. Persyaratan
yang diharapkan: Persyaratan ini implisit terhadap produk atau sistem
dan sangat fundamental sehingga pelanggan tidak menyatakannya secara
eksplisit. Ketidakhadirannya menyebabkan ketidakpuasan.
Contoh: Mudahnya instalasi perangkat lunak.
Exciting requirment: Persyaratan ini sangat diharapkan oleh pelanggan dan terbukti
sangat memuaskan bila ada. Misalnya, perangkat lunak pengolah kata
diharapkan dengan fitur standar. Produk yang disampaikan berisi sejumlah
kemampuan layout halaman yang sangat menyenangkan dan tidak terduga.
Dalam kenyataan, QFD mencakup seluruh proses rekayasa [AKA90]. Tetapi
banyak konsep QFD dapat diaplikasikan ke dalam masalah komunikasi
pelanggan yang dihadapi oleh perekayasa perangkat lunak selama tahap
awal analisis
persyaratan.
2. Prinsip Analisis
Masing-masing
metode analisis memiliki titik pandang yang unik. Tetapi semua metode
analisis dihubungkan oleh serangkaian prinsip operasional:
- Domain informasi dari suatu masalah harus direpresentasikan dan dipahami.
- Fungsi-fungsi yang akan dilakukan oleh perangkat lunak harus didefinisikan.
- Tingkah laku perangkat lunak (sebagai suatu urutan kejadian eksternal) harus diwakilkan.
- Model-model yang menggambarkan informasi, fungsi, dan tingkah laku harus dipecah-pecah dalam suatu cara yang membongkar suatu detail dalam bentuk lapisan.
- Proses analisis harus bergerak dari informasi dasar ke detail implementasi.
Dengan
mengaplikasikan prinsip-prinsip tersebut, analis mendekati suatu
masalah secara sistematis. Domain informasi diuji sehingga fungsi itu
dapat dipahami secara lebih lengkap. Model-model digunakan sehingga
karakteristik fungsi dan tingkah laku dapat dikomunikasikan dengan cara
yang rapi. Pembagian diterapkan untuk mengurangi keruwetan. Pandangan
esensial dan implementasi dari perangkat lunak diperlukan untuk
mengakomodasi batasan logis yang dibebankan oleh persyaratan pemrosesan
dan batasan fisik yang dibebankan oleh elemen sistem yang lain.
Perekayasa perangkat lunak yang mempercayai prinsip tersebut akan dapat
lebih mengembangkan spesifikasi perangkat lunak yang kemudian akan
menjadi dasar yang kuat bagi desain.
Model
dalam perangkat lunak harus dapat memodelkan informasi yang
ditransformasikan oleh perangkat lunak, fungsi (dan subfungsi) yang
memungkinkan transformasi terjadi, dan tingkah laku sistem pada saat
transformasi terjadi. Dalam beberapa kasus, model yang kita buat
menggunakan notasi grafis yang menggambarkan informasi, pemrosesan,
tingkah laku sistem, dan karakteristik lain sebagai simbol yang berbeda
dan dapat dikenali. Informasi deskriptif dapat diberikan dengan
menggunakan bahasa natural atau bahasa khusus untuk menggambarkan
persyaratannya.
Prinsip analisis operasional mengharuskan kita membangun model fungsi dan tingkah laku.
• Model fungsional:
Perangkat lunak mentransformasi informasi, dan untuk melakukannya,
perangkat lunak harus melakukan paling tidak tiga fungsi genetik: input,
pemrosesan, dan output. Pada saat model fungsional dari suatu aplikasi
dibuat, perekayasa perangkat lunak memfokuskan diri pada fungsi-fungsi
masalah khusus. Model
fungsi dimulai dengan sebuah model tingkat konteks tunggal (yakni nama
perangkat lunak yang akan dibuat). Dengan serangkaian iterasi, maka
lebih banyak lagi detail fungsionaldiberikan, sampai seluruh rancangan
dari semua fungsionalitas sistem terwakili.
• Model tingkah laku: Sebagian besar perangkat lunak merespon kejadiankejadian dari dunia luar. Karakteristik stimulus-respon ini membentuk dasar dari model tingkah laku. Model tingkah laku menciptakan representasi pernyataan-pernyataan perangkat lunak dan event-event yang menyebabkan perangkat lunak mengubah pernyataan.
Model yang diciptakan selama analisis persyaratan melayani sejumlah peran penting:
- Model
membantu analis dalam memahami informasi, fungsi, dan tingkah laku
suatu sistem, sehingga membuat tugas analisis persyaratan menjadi lebih
mudah dan lebih sistematis.
- Model
menjadi titik fokus bagi kajian sehingga merupakan kunci bagipenentuan
kelengkapan, konsistensi, dan akurasi dari spesifikasi.
- Model
menjadi dasar bagi pengerjaan desain, memberi perancang suatu
representasi esensial dari perangkat lunak yang dapat diterjemahkan ke
dalam suatu konteks implementasi.
Meskipun
metode pemodelan yang digunakan sering menjadi masalah preferensi
personal atau organisasional, aktivitas pemodelan adalah dasar bagi
kerja analisis yang baik.
3. Prototyping Perangkat Lunak
Prototyping perangkat lunak adalah salah satu metode siklus hidup sistem yang didasarkan pada konsep working model.
Yang bertujuan untuk mengembangkan model menjadi sistem final. Artinya
sistem akan dikembangkan lebih cepat daripada metode sebelumnya dan
biayanya akan menjadi lebih rendah. Ada banyak cara untuk memprotoyping,
begitu pula dengan penggunaannya. Ciri khas dari metodologi ini adalah
pengembang sistem (system developer), klien, dan pengguna dapat
melihat dan melakukan eksperimen dengan bagian dari sistem komputer
dari sejak awal proses pengembangan.
Protoyping
juga membantu dalam hal menemukan kebutuhan di tahap awal
pengembangan, terutama jika klien tidak yakin dimana masalah berasal.
Selain itu protoyping juga berguna sebagai alat untuk mendesain dan
memperbaiki user interface – bagaimana sistem akan terlihat oleh orang-orang yang menggunakannya.
4. Spesifikasi yang dibutuhkan dalam prinsip analilis
Analisa
kebutuhan merupakan langkah awal untuk menentukan perangkat lunak
seperti apa yang akan dihasilkan, ketika kita melaksanakan sebuah proyek
pembuatan perangkat lunak. Perangkat lunak yang baik dan sesuai dengan
kebutuhan pengguna sangat bergantung kepada keberhasilan dalam
melakukan analisa kebutuhan. Tidak peduli bagaimana hebatnya seseorang
dalam menulis kode perangkat lunak, atau membuat antar muka yang
menawan, jika terjadi kesalahan dalam analisa kebutuhan, itu artinya
perangkat lunak yang dibuat menjadi tak berguna.
Analisa
kebutuhan adalah sebuah proses untuk mendapatkan informasi, model,
spesifikasi tentang perangkat lunak yang diinginkan klien/pengguna.
Kedua belah pihak, yaitu klien dan pembuat perangkat lunak terlibat
aktif dalam tahap ini. Informasi yang diperoleh dari klien/pengguna
inilah yang menjadi acuan untuk melakukan desain perangkat lunak.
Ada 3 faktor yang harus dipenuhi ketika melakukan analisa kebutuhan ini yaitu : lengkap, detail, dan benar.
Lengkap artinya semua yang diharapkan oleh klien telah didapatkan oleh
pihak yang melakukan analisa. Sedangkan detail maksudnya adalah
berhasil mengumpulkan informasi yang rinci sampai hal-hal yang kecil.
Semua data dari analisa kebutuhan ini haruslah benar, sesuai apa yang
dimaksud oleh klien, bukan benar menurut apa yang difikirkan oleh pihak
yang melakukan analisa. Sebuah kutipan anonim yang sering disampaikan
mengenai hal ini adalah : “Saya percaya anda sangat mengerti dengan apa
yang saya katakan, namun saya tidak yakin bahwa apa yang anda dengar
adalah sama dengan apa yang saya maksud”.
5. Kajian Spesifikasi dalam Konsep dan Prinsip Analils
Metode
spesifikasi sama dengan pemecahan masalah. Pereka PL yang dipaksa
bekerja dengan spesifikasi yang tidak lengkap,tidak konsisten,atau salah
akan mengalami frustasi atau keraguan.akibatnya, kualitas ,ketepatan
waktu dan kelengkapan perangkat lunak menjadi korban.
Prinsip spesifikasi
Spesifikasi,
tanpa mempedulikan mode dimana kita melakukannya, dapat dilihat
sebagai sebuah proses representasi. Persyaratan diwakilkan dengan suatu
cara yg membawa ke arah implementasi yang berhasil. Berikut ini
sejumlah prinsip spesifikasi yang diadaptasi dari kerja Blazer dan
Goldman[BLA 86].
- Memisahkan fungsional dari implementasi
- Mengembangkan suatu model dari system yang diperlukan yg meliputiData dan respon fungsional dari suatu system terhadap berbagai stimulus dari lingkungan.
- Membangun konteks dimana PL beroperasi dengan menentukan cara dimana komponen system yg lain berinteraksi dengan PL.
- Menentukan lingkungan dimana system beroperasi dan menunjukan bagaimana “ sekumpulan agen yang sangat terjalin bereaksi terhadap stimulus dalam lingkungan.
- Menciptakan sebuah model yg kognitif daripada model desain atau implementasi.Model kognitif menggambarkan sebuah system sebagaimana dirasakan oleh komunitas pemakainya.
- mengenali spesifikasi harus toleran terhadap ketidak lengkapan dan dapat di tambah.
- Membangun muatan dan struktur spesifikasi dengan suatu cara yang akan memungkinkan spesifikasi dapat ditambah agar dapat berubah.
Representasi
Kita
mengetahui bahwa persyaratan PL dapat ditentukan dalam berbagai cara.
Akan tetapi, bila persyaratan itu dimasukan pada kertas atau media
presentasi electronic, maka diperoleh panduan sederhana:
-Format dan muatan representasi harus relevan dengan masalah.
-Informasi yang di isikan kedalm spesifikasi harus disarangkan.
Spesifikasi persyaratan PL
Spesifikasi
persyaratan PL dibuat pada puncak tugas analisis. Fungsi dan kinerja
yang dialokasikan pada PL sebagai bagian dari rekayasa system,
diperhalus dengan membangun sebuah diskripsi informasi lengkap,diskripsi
tingkah laku dan fungsional lengkap,indikasi persyaaratan kinerja dan
batasan desain, criteria validasi yang sesuai, dan data lain yang
berkenaan dengan persyaratan. The
Nation Bureau of Standards, IEE( standard no. 830- 1984) dan
Departement Pertahanan AS mengusulkan format calon untuk spesifikasi
persyaratan perangkatan perangkat lunak. Berikut merupakan kerangka kerj untuk spesifikasi.
a. Pendahuluan
- Refrensi system
- Deskripsi keseluruhan
- Batasan proyek PL
b.Deskripsi informsi
- Representasi isi informasi
- Representasi aliran informasi
- aliran data
- aliran kontrol
c.Deskripsi fungsional
- Pembagian fungsional
- deskripsi fungsional
- gambaran pemrosesan
- retriksi / keterbatasan
- persyaratan kinerja
- batasan desain
- diagram pendukung
- diskripsi control
- spesifikasi control
- batasan desain
d.Diskripsi prilaku
- peryataan system
- event dan tindakan
e.Validasi dan kreteria
- batas kinerja
- kelas- kelas pengujian
- respon PL
- pertimbangan khusus
f.Bibliografi
g.Lampiran
~ Kajian spesifikasi
Kajian
dari suatu spesifikasi persyaratan perangkat lunak dilakukan baik oleh
pelanggan atau pengembang PL. Karena spesifikasi membentuk dasar bagi desain
dan aktivitas rekayasa selanjutnya, maka kajian harus dilakukan dengan
hati- hati. Kajian dilakukan pertama kali pada tingkat
makroskopik.pada tingkat ini pengkaji akan memastikan bahwa spesifikasi
sudah lengkap, konsisten, dan, akurat
Pertanyaan - pertayan berikut dapat di ajukan contohnya
Apakah tujun dan sasaran yang diyatakan bagi perangkat lunak tetap konsisten dengan tujuan dan sasaran system?
- Apakah interface penting kesemua element system sudah digambarkan?
- Apakah fungsi mayor tetap ada pada ruang lingkup, dan sudah digambarkan dengan lengkap dn tepat?
- Apakah tingkah laku PL konsisten dengan informasi yang harus diproses dan fungsi harus dilakukannya?
- Apakah batasan desain realistis?
- Apakah resiko teknologis pengembang sudah dipertimbangkan?
Pengkaji dapat mengembangkan pertayaan diatas dengan :
Mencari konektor persuasive
- Bila suatu daftar yang diberikan tidak lengkap,pastikan jenisnya sudah dipahami.
- Pastikan jangkauan yg dinyatakan tidak berisi asumsi yg tidak dinyatakan.
- Hati hatilah pada kata kerja yang kabur
- Hati hati terhadap kata ganti yang ambiguitas
- Cari pertanyaan yang mengimplimentasikan kepastian Bila kajian lengkap spesifikasi persyaratan PL diakhiri oleh pelanggan atau pengembang.
Perubahan
yang diminta setelah spesifikasi itu di akhiri tidak akan dieleminasi,
tetapi pelanggan harus mencatat bahwa masing – masing perubahan
setelah pengakhiran spesifikasi merupakan ekstensi dari ruang lingkup
PL yang demikian dapat menambah
biaya dan atau dapat memperpanjang jadwal proyek.Bahkan dengan
prosedur kajian terbaikpun, tetap ada sejumlah masalah spesifikasi.
Spesifikasi sulit di uji dalam berbagai cara yang berarti sehingga inkonsistensi dan penghilangan dapat berlangsung tanpa
terlihat. Selama kajian , perubahan terhadap terhadap spesifikasi
dapat disetujui.Sangat sulit untuk menili pengaruh global dari suatu
perubahan ; yaitu bagaimana suatu perubahan dalam suatu fungsi
mempengaruhi persyaratan bagi fungsi- fungsi yang lain.
referensi :
http://tekomunikasi.blogspot.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Protoyping_perangkat_lunak
http://suryainformation.wordpress.com/2010/05/23/analisis-kebutuhan-dalam-
rekayasa-perangkat-lunak/
http://lokomediasi.blogspot.com/2009/08/prinsip-konsep-analisa-kebutuhan.html
http://iiaahhdudul.blogspot.com/2011/10/konsep-dan-prinsip-analisis.html
Langganan:
Postingan (Atom)